NTT – Kapolda NTT, Irjen Pol. Johanis Asadoma, akhirnya angkat bicara terkait beredarnya video viral di Media Sosial (Medsos) yang di rekam usai acara penyambutan dirinya di Borong , Sabtu (13/5/203).
Menurut Kapolda, video yang berisikan tawaran tanah dari Sekretaris Dinas Kesehatan (Sekdinkes) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Ani Agas, lalu dijadikan berita sepihak dan tendensius bahwa ada konspirasi dan dugaan dirinya menerima suap, adalah hoax, fitnah dan pembunuhan karakter.
Dikonfirmasi terkait video viral berujung pemberitaan sepihak yang menyudutkan dirinya dan Ani Agas, Kapolda hNTT secara tegas mengecam tindakan tidak bertanggung jawab yang dilakukan pihak pembuat dan penyebar video tersebut.
“Itu berita hoax, pembohongan publik dan pembunuhan karakter. Selain tidak ada konfirmasi kepada saya, juga telah melanggar kode etik jurnalistik”. kata Irjen Johanis Asadoma kepada media ini via saluran Whattsupp (WA), Rabu (17/5/2023).
Menurut mantan Kepala Divisi Hubinter Polri itu, waktu itu acara penyambutan dirinya di kantor Bupati Matim. Saya didatangi ibu Ani Sekretaris Dinkes Matim yang baru saya kenal saat itu. Kita bincang – bincang dan beliau menyampaikan terima kasih atas bantuan Polri saat Covid.
Suasana waktu itu ramai dan banyak orang, sehingga bincang – bincang dengan ibu Ani kurang lebih 5 menit. Jadi saya tidak terlalu konsentrasi terkait tawaran tanah itu karena ramai. Lalu besoknya muncul pemberitaan yang tendensius yang menyudutkan saya dan ibu Ani.
“Itu berita tidak benar dan sepihak Apalagi menyebut ada konspirasi saya dengan ibu Ani dan diduga saya menerima suap. Ini kan fitnah dan pembunuhan karakter”.tegas Asadoma.
Disinggung terkait langkah hukum yang akan ditempuh terhadap persoalan ini, Kapolda NTT mengatakan, masih mempertimbangkan. “Saya masih mempertimbangkan”.tutupnya. (01/NTT).
