KARAWANG – Seorang pria berinisial MH (43) ditangkap polisi setelah menikam seorang pekerja seks komersial (PSK) hingga tewas di sebuah warung kopi di Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Peristiwa ini terjadi setelah korban, berinisial RV (40), menolak ajakan pelaku untuk berkencan dan malah melayani pria lain. MH yang marah kemudian melakukan penusukan dan melarikan diri ke Desa Rengasdengklok.
Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnaen, menjelaskan bahwa pelaku menggunakan sebilah pisau dapur yang telah dibawanya. “Pelaku menikam korban di bagian bawah ketiak karena cemburu setelah melihat korbanp bersama pria lain,” kata Edwar, Rabu (2/10/2024).
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa korban menolak melayani pelaku karena pelaku dalam keadaan mabuk. MH sempat pergi, namun kembali pada dini hari dan menemukan korban bersama pria lain. Dilanda cemburu, ia langsung melakukan penusukan sebelum melarikan diri.
Warga yang menyaksikan kejadian segera membawa korban ke Rumah Sakit Hastien, namun sayangnya, korban meninggal dalam perjalanan akibat luka yang dideritanya.
Kapolres Karawang menambahkan bahwa proses penangkapan MH dilakukan tidak lama setelah kejadian. “Pelaku berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya. Saat ini, dia masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap motif secara mendalam,” ujar Edwar.
Menurut keterangan warga sekitar, insiden tersebut terjadi dengan cepat dan mengejutkan. “Kami melihat MH tiba-tiba mendekati korban dengan membawa pisau dan langsung menikamnya. Semua terjadi begitu cepat,” ujar salah seorang saksi mata.
Edwar menegaskan, pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait kasus ini, termasuk kondisi mental dan latar belakang pelaku. “Kami berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan serius dan memastikan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku,” tambahnya.
Saat ini, pelaku dihadapkan dengan tuduhan pembunuhan berencana dan terancam hukuman berat atas perbuatannya. Polisi juga masih mendalami apakah ada unsur lain yang turut memicu aksi nekat MH dalam melakukan pembunuhan tersebut.
Proses penyelidikan lebih lanjut akan mencakup pemeriksaan saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian serta pengumpulan bukti tambahan. Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnaen, menyebutkan bahwa rekaman CCTV di sekitar area kejadian juga akan diperiksa untuk memastikan kronologi lengkap peristiwa tersebut.
“Rekaman CCTV dapat membantu kami memperjelas bagaimana situasi saat kejadian dan langkah-langkah yang diambil pelaku sebelum dan setelah insiden tersebut. Ini adalah bagian dari proses untuk memastikan kasus ini terungkap secara menyeluruh,” ujar Edwar.
Pihak keluarga korban telah dihubungi oleh pihak kepolisian dan mereka sangat terpukul atas kejadian ini. Mereka berharap pelaku bisa dihukum setimpal atas perbuatannya. “Kami ingin keadilan ditegakkan seadil-adilnya. Korban meninggalkan keluarga yang kini harus kehilangan orang tercinta dalam kondisi tragis seperti ini,” ujar salah satu anggota keluarga.
Di sisi lain, masyarakat Desa Kertasari yang terkejut dengan insiden tersebut mengharapkan agar keamanan di daerah mereka dapat ditingkatkan. “Kami berharap kasus seperti ini tidak terulang lagi, dan keamanan serta ketertiban di desa ini dapat lebih diperhatikan,” ungkap salah seorang warga setempat.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwenang, serta menghindari spekulasi yang dapat memperkeruh situasi.@humas







