POLRESTA BANDUNG – Aksi unjuk rasa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Komplek Pemerintah Kabupaten Bandung pada Senin, 29 Januari 2024.
Aksi yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia tersebut dalam tuntutannya antara lain, menghentikan monopoli sekaligus memberikan keleluasaan terhadap petani untuk melakukan transaksi jual-beli pupuk dengan tidak mengurangi atau menahan insentif yang diterima, melakukan pemerataan dan peningkatan jumlah terhadap akses insentif guru ngaji.
Kemudian, mencegah dan menindak tindakan peminjaman ilegal terutama yang disertai kekerasan, membentuk regulasi oleh DPRD Kabupaten Bandung untuk memberikan kewenangan pengalokasian insentif guru ngaji ke Kemenag dan menuntut DPRD melakukan kontrol terhadap budget dan implementasi atas persoalan-persoalan tersebut diatas.
Masa aksi diterima Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bandung Yayat Hadiyat, dan Sekretaris Komisi A Acep Ana.
Masa dari PMII bergerak ke Komplek Pemerintahan Kabupaten Bandung sekira pukul 14.00 WIB, dimana Ketua Pengurus Cabang PMII Kabupaten Bandung Didin Supriadi selaku penanggung jawab aksi bersama Agus Gumilar Ketua Eksternal PMII Kab. Bandung selaku Koordinator Lapangan
Setelah mereka menyampaikan tuntutannya, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bandung Yayat Hadiyat menanggapi dengan mengajak perwakilan PMII untuk audiensi.
“Kami tidak akan langsung menindak, kalau belum ada bukti- bukti dari adik-adik sekalian dan silahkan buktikan terlebih dahulu setelah itu akan saya laporkan kepada pimpinan agar segera ditindak lanjuti,” ujar Yayat.
Mengenai masalah BUMD, kami sudah mewanti-wanti agar usaha di internal dapat mengembangkan peluang usahanya kepada masyarakat. Jika ada oknum BUMD yang nakal, silahkan laporkan ke kami.
“Anggaran untuk insentif guru ngaji merupakan kebijakan Pemkab, tidak ada hubungan dengan Kemenag,” terangnya.
Dan untuk mengenai dana bergulir senilai Rp. 2 juta itu telah kami sepakati bersama Pemkab yang merupakan untuk membantu masyarakat yang dulunya terdampak Covid dimana warung dan pekerjaannya terkendala.
Aksi unjuk rasa tersebut mendapatkan pengamanan oleh personel Polresta Bandung dan TNI kurang lebih 200 personil yang dipimpin langsung Wakapolresta Bandung AKBP Maruly Pardede.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo melalui Wakapolresta Bandung AKBP Maruly Pardede mengatakan, dalam pengamanan aksi unjuk rasa ini kami melakukan secara persuasif dan humanis.
“Terima kasih kami sampaikan kepada adik-adik mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya pada hari ini dengan aman dan tertib serta kondusif,” pungkas Maruly.
Masa PMII melakukan aksi hingga pukul 16.00 WIB, dan kegiatan unjuk rasa berjalan aman dan lancar.