![]()
OKU Timur. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gereja Katolik Daerah ( LP3KD) OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan selama satu hari menyelenggarakan kegiatan pelatihan untuk petugas musik liturgi, solis mazmur, paduan suara,lektor, dan bertutur kitab suci yang berlangsung di Paroki Santa Maris Tak Bernoda Tegal Rejo, Kecamatan Belitang, OKU Timur, Sum – Sel, Senin 11/03/2024.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum LP3KD Sum Sel Ig. Hendro Setiawan, Ketua Umum LP3KD Kab. OKUT Stephanus Ribut Setiadi, Pembimas Harmadi, Romo Deken RD, Silvester Joko Susanto, Para romo dan tamu undangan lainnya.
Stephanus Ribut Setiadi dalam sambutannya menyampaikan ” Tema dalam kegiatan ini adalah Dengan Semangat Sinodal ( berjalan bersama), Gereja Katolik Kab. OKU Timur Melalui LP3KD Menjadikan Petugas Liturgi Gereja Yang Berkualitas Menuju Pesparani 2025″
Kegiatan pelatihan dan pembinaan seperti ini baru pertama kalinya di Kab. OKU Timur yang diikuti oleh 242 peserta dari berbagai perwakilan Gereja Katolik se OKU Timur yaitu
1.Paroki Santa Maria Tak Bernoda Tegal Rejo
2.Paroki Para Rasul Kudus Tegal Sari
3.Paroki Asumta Santa Maria Mojosari
4.Paroki Trinitas Bangunsari
5.Paroki Para Kristus Raja Tugu Mulyo
6.Paroki Sang Penebus Batuputih Wilayah Martapura.
7.OMKDan pelatihan ini melibatkan 16 pelatih dan 15 para pendukung kerja membantu terlaksananya kegiatan ini.
Adapun sasaran dari kegiatan pelatihan ini adalah para peserta bisa meningkatkan kualitas para petugas liturgi, ungkap Ribut.” Begitu juga kedepan diharapkan dan di upayakan agar bagi seluruh peserta pelatihan selanjutnya akan menjadi lebih semakin produktif dan membantu melatih umat yang lainnya di Paroki dan Stasi masing masing. Tutup Stephanus Ribut Setiadi.
Sementara itu Ketua Umum LP3KD Provinsi Sumatera Selatan Ig. Hendro Setiawan mengatakan ” Kegiatan ini merupakan yang ke sekian kalinya dari lembaga yang menghadirkan negara dalam pembinaan iman umat. Memang waktu singkat ini tidak bisa maksimal, namun penyelenggara ini yakin harus menyesuaikan hari libur yang ada, begitu juga dengan ketersediaan biaya, ungkap Hendro
” Pelestarian dan pengembangan sehubungan dengan hal pelatihan tersebut bagi umat Katolik merupakan hal yang perlu selalu di lakukan pembinaan bagi pelayan Gereja, sehingga ibadah yang di lakukan sungguh sungguh sebagai perwujudan liturgi yang hidup dalam kesemarakan yang di dasari penghayatan nilai nilai kristiani dan panggilan kerasulan secara luas, agar ilahi tentang keselamatan dan cinta kasih di kenal dan di terima serta semakin menjangkau semua orang dari segala zaman, tutup Ig. Hendro Setiawan.
PETRUS SUMARNO