BEKASI, mediapolri.id– Maraknya prostitusi hingga kini masih menjamur di Kota Bekasi. Bukan lagi hal tersembunyi, dalam hal ini banyaknya dugaan prostitusi yang berkedok panti pijat. Karena tidak heran di beberapa titik wilayah Kota Bekasi diduga banyak panti pijat yang dijadikan ajang prostitusi.
Tak ubahnya seperti pekerja seks komersial yang menjajakan diri di pinggir jalan, pengelola jasa pijat juga menjajakan barang dagangannya di setiap platform sosial media lengkap dengan paket harga layanannya.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kaliber Indonesia Bersatu (Kaliber) Distrik 05 Kota Bekasi selaku elemen masyarakat berharap agar instansi terkait dapat menyikapi permasalahan ini. Bukan malah menjadikan praktek prostitusi ini sebagai pemasukan oknum-oknum instansi yang tidak bertangung jawab.
Hal itu dikemukakan Ketua Kaliber Distrik 05 Kota Bekasi Supriyatno kepada wartawan ketika ditemui di Markas Komando Distrik 05, Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Jumat (9/8/2024). “Kami selaku elemen masyarakat menolak keras prostitusi berkedok panti pijat,” tegasnya.
Ditambahkannya, fenomena ini menunjukkan perlunya perhatian serius dari Pemerintah Kota Bekasi dan aparat penegak hukum untuk meningkatkan kesadaran serta menertibkan para pelaku usaha panti pijat tersebut agar terhindar dari praktik yang merugikan dan bertentangan dengan kearifan lokal di Kota Patriot ini.
“Kami menyoroti pentingnya Pemerintah Kota Bekasi menempatkan kebijakan yang ketat dalam mengawasi dan mengatur praktik jasa pijat sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku guna mencegah penyalahgunaan dan eksploitasi manusia yang merugikan,” tutupnya. @red
