PRINGSEWU – Kapolres Pringsewu, AKBP Benny Prasetya, memberikan imbauan kepada para pelajar di wilayahnya untuk menjauhi perilaku negatif seperti tawuran dan perang sarung.
Imbauan ini dilontarkan langsung AKBP Benny Prasetya saat menggelar program Jumat Curhat di SMK 2 Mei 87 Pringsewu pada Jumat siang. Pernyataan ini sebagai respons terhadap maraknya fenomena Perang Sarung yang terjadi di berbagai daerah belakangan ini, termasuk di Kabupaten Pringsewu.
“Perilaku negatif ini tidak hanya membahayakan keselamatan diri sendiri, tetapi juga merugikan orang lain,” ujar Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya di hadapan puluhan pelajar dan guru di SMK 2 Mei pada Jumat (22/3/2024) siang.
Dia mencontohkan kasus perang sarung di Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan beberapa waktu lalu, yang mengakibatkan seorang pelajar SMP tewas. AKBP Benny berharap agar para pelajar di wilayahnya fokus dalam menuntut ilmu sebagai bekal untuk mencapai cita-cita di masa depan.
“Jangan sampai adik-adik terpengaruh oleh ajakan teman dan terlibat dalam perilaku yang berujung pada masalah hukum yang dapat menghancurkan masa depan dan harapan orang tua,” tambahnya.
Selain itu, Kapolres juga menyoroti pentingnya peran guru dalam mencegah fenomena kenakalan remaja meskipun di luar jam sekolah. “Meskipun kebanyakan kejadian ini terjadi di luar jam sekolah, namun guru memiliki peran yang besar dalam membentuk mental dan kepribadian para pelajar di lingkungan sekolah,” ungkapnya.
Benny Prasetya juga menyoroti peran sentral orang tua dalam mencegah anak terlibat atau menjadi korban kejahatan dengan memastikan anak-anak berada di rumah sebelum pukul 22.00 WIB. Hal ini karena perilaku negatif anak-anak cenderung terjadi setelah pukul 21.00 WIB.
“Dengan peran serta banyak pihak, kami berharap anak-anak sebagai aset dan generasi penerus bangsa dapat terselamatkan,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Kasat Binmas AKP Mardiyono, Kasi Hukum Iptu Eko Sujarwo, kepala SMK 2 Mei, Wakil Kepala Sekolah, para guru dan perwakilan Siswa Siswi. (Pon)