Nasional

Hari Terakhir Verifikasi Lapangan Nagari Tapakih Berharap Masuk Sebagai Komunitas Siaga Tsunami Internasional UNESCO IOC

×

Hari Terakhir Verifikasi Lapangan Nagari Tapakih Berharap Masuk Sebagai Komunitas Siaga Tsunami Internasional UNESCO IOC

Share this article

PARIAMAN – Hari ini adalah hari terakhir penilaian dari Tim Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dalam melakukan Verifikasi lapangan masyarakat siaga Tsunami UNESCO-IOC di Nagari Tapakih sebagai kesiapan Nagari yang siap dari ancaman tsunami (Mitigasi Tsunami).

Soni Aprison S.Pd Wali Nagari Tapakih saat di jumpai di lokasi kegiatan mengatakan dengan kedatangan Tim
Verifikasi UNESCO-IOC tentunnya menambah pengetahuan bagi masyarakat Nagari Tapakih untuk menjadi Masyarakat Siaga Tsunami berkelas internasional yang telah di persiapkan sebelumnya selamanya setahun terakhir ini dan walaupun bukan tujuan yang utama namun Ia berharap
Nagari Tapakih bisa masuk sebagai Komunitas Siaga Tsunami Internasional UNESCO IOC

banner 325x300

“kegiatan ini sangat positif dan menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat kami tentang mitigasi tsunami agar jika terjadi gempa tidak panik dan dapat mengambil langkah langkah yang baik untuk meminimalisir korban dari masyarakat jika gempa di susul oleh tsunami” Ujarnya.

“Dan hari ini tim verifikasi akan melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau Papan Informasi Tsunami dan Rambu Tsunami, tempat dan jalur evakuasi dan terakhir akan kunjungan ke kantor wali nagari dan akan Tim verifikasi akan kembali lagi di bulan Oktober untuk pengukuhan jika nanti Nagari Tapakih terpilih menjadi Nagari Komunitas Siaga Tsunami“ katanya menambahkan.

Beberapa keuntungan dari pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami oleh UNESCO-IOC. Selain menjadi contoh di dunia, dampaknya juga pada ekonomi, sosial, dan politik, serta masuk dalam peta Global Tsunami Ready.

Sebelum nya hari pertama Verifikator UNESCO-IOC Ardito M. Kodijat mengatakan sebagai verifikator Ia akan mengechek persiapan persiapan dan menilai seluruh perlengkapan syarat dan fasilitas rambu evakuasi dan infratruktur evakuasi sesuai dengan 12 indikator yang menjadi penilaian Mitigasi Tsunami agar mendapat pengakuan dari Unesco yang bertumpu pada kesiapan masyarakat desanya.

Kordinator Kepala Stasiun Geofisika BMKG untuk Sumbar DR. Suaidi Ahadi ST. MT menyampaikan BMKG sebagai Instansi penginisiasi ada nya Tsunami Ready Community mengajak masyarakat Komunitas Siaga Tsunami yang merupakan program peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami dengan berbasis pada 12 indikator yang telah ditetapkan UNESCO IOC, harapannya adalah agar masyarakat senantiasa siap siaga dan tidak gagap dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami.

“Kita hanya meningkatkan nagari ini agar menjadi bagian dari ready tsunami Komunitas Siaga Tsunami Internasional yang mana sebelumnya nagari ini telah ditetapkan sebagai desa tangguh bencana, atau Destana yang telah di bentuk sebelum nya oleh BPBD Kabupaten”
Katanya.

Menurut dia, predikat komunitas siaga tsunami akan tercapai apabila semua pihak terlibat dengan berkolaborasi dan bersinergi, sehingga 12 indikator yang ditetapkan dapat dipenuhi dengan baik.

Ke-12 indikator tersebut yaitu zona bahaya tsunami, jumlah orang berisiko di dalam zona bahaya tsunami dapat terestimasi, sumber-sumber ekonomi, infrastruktur, dan politik teridentifikasi, serta adanya peta evakuasi tsunami yang mudah dipahami.

Lalu, informasi tsunami termasuk rambu-rambu ditampilkan di publik, sosialisasi, kesadaran masyarakat dan edukasi tersedia serta terdistribusi.

“Sosialisasi atau kegiatan edukasi minimal diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun, begitu juga pelatihan bagi dan oleh komunitas tsunami diadakan minimal dua tahun sekali,” ujarnya

Indikator lainnya, yakni tersedianya sarana yang memadai dan andal untuk menerima peringatan dini tsunami dari otoritas yang berwenang (BPBD) selama 24 jam secara tepat waktu.

Kemudian tersedianya sarana yang memadai dan andal untuk menyebarkan peringatan tsunami resmi 24 jam kepada publik setempat secara tepat waktu.

Ia juga mengatakan bahwa di Sumatra telah ada desa yang telah di tetapkan menjadi nagari tsunami ready community yaitu Lolong Belanti dan Purus.

“Semoga Nagari Tapakih akan menjadi desa yang ketiga di Sumatera yang masuk bagian desa tsunami ready Community” Jelasnya lagi.

Ia juga salut melihat semangat wali nagari nya di Tapakih ini serta masyarakat nya dalam menyimak dan mempelajari guna melakukan antisipasi meminimalkan risiko jika tsunami terjadi dan hal ini akan melahirkan masyarakat yang sadar dan tangguh bencana.

Ajie