Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan tools bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan dan mengkolaborasikan poin yang terdapat pada tridharma perguruan tinggi. Yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta yang menjadi puncaknya yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini, Tim KKN Universitas Lampung yang sedang KKN di Kampung Sri Tunggal menggelar sosialisasi bahaya narkoba di sekolah MIN 4 Sri Tunggal, Buay Bahuga, Way Kanan, Lampung, Senin 15 Januari 2024.
Mengingat Lampung berada di urutan ketiga tingkat nasional mengenai peredaran dan pemakai narkoba, proses internalisasi dan sosialisasi kepada anak-anak SD sederajat untuk mengetahui bahayanya narkoba menjadi urgen. Tim KKN berkoordinasi dengan pihak kampung dan pihak sekolah untuk menggelar kegiatan ini.
Branden Jaya Tivantara selaku koordinator desa (kordes) sekaligus narasumber kegiatan mengatakan “Kami menggelar sosialisasi ini bertujuan untuk mempropagandakan bahaya narkoba sehingga anak-anak mulai terinternalisasi untuk tidak mengakses sekaligus tidak coba-coba narkoba sedikitpun”
Target penyebaran narkoba ini cenderung kepada pelajar maupun mahasiswa. Oleh karena itu target kegiatan ini adalah siswa kelas 4, 5, dan 6. Hal ini karena siswa kelas 6 akan melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya agar mereka lebih aware dan memahami isu narkoba ini sedari awal. Dan untuk kelas 4 dan 5 harapannya dapat mengenal lebih awal dan dapat membantu mengkampanyekan bahayanya narkoba itu kepada adik-adik tingkat di bawahnya, urai Branden.
Branden selaku pemateri sangat menekankan kepada anak-anak untuk tidak mencoba-mencoba sedikitpun, karena sekali mencoba masa depan akan hancur. “Teman-teman semua jangan sampai mencoba sedikit pun narkoba, ataupun barang-barang aneh yang diberikan oleh orang asing. Untuk menjauhi narkoba, teman-teman bisa memilih lingkungan bermain yang baik, rajin belajar dan mengaji, serta kurangi bermain di malam hari” ucapnya.
Selain penekanan untuk internalisasi, materi pada sosialisasi ini juga memberikan edukasi-edukasi mengenai narkoba terkait hukuman, jenis-jenis narkoba, cara penyebarannya, dan dampak bagi pengguna secara fisik dan mental.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat para guru untuk selalu mengajarkan kepada anak-anak mengenai edukasi tentang narkoba dan dampaknya bagi penggunanya. Karena sosialisasi ini tidak akan memberikan impact yang besar jika tidak ada dukungan dari stakeholder terkait, terutama guru-guru disekolah, orang tua, dan aparatur setempat.
Wakil koordinator desa, Rizqy Hadi mengatakan “Dengan adanya sosialisasi ini, harapannya ada monitoring tindak lanjut mengenai isu narkoba ini yang diinisiasi oleh orang tua dan guru di sekolah, sehingga anak-anak benar-benar menyadari bahwa narkoba itu sangat berbahaya”kata Rizky.
Kepala Kampung Sri Tunggal Romdhani di tempat terpisah mengatakan ” dengan diadakannya kegiatan ini saya berharap menjadi langkah awal untuk mengurangi tingkat penyebaran dan konsumsi narkoba , terutama di daerah Provinsi Lampung. Mari kolaborasikan gerakan ini untuk menumpas eksistensi narkoba di Indonesia, mulai dari hal kecil.
Tutup Romdhani.
Petrus Sumarno