KARANGASEM – Kepedulian keluarga dan teman untuk membantu dan mencari solusi permasalahan seseorang terbukti positif pada kesehatan psikologis, sehingga orang yang beresiko bunuh diri lebih kuat dan tabah dalam mengatasi masalah serta menjalani kehidupan sehari-hari, Hal itu diungkapkan Kapolsek Karangasem Kompol Dr. Putu Sunarcaya, S.H.,M.M., ketika memimpin apel pagi di Mapolsek Karangasem, Selasa (30/5).
Kapolsek karangasem juga menerangkan, pencegahan bunuh diri dapat diketahui ciri-cirinya meski terjadang sulit dikenali, bukan berarti tindakan maupun pikiran untuk kecenderungan bunuh diri sulit diketahui. Tindakan berdosa besar yang dilarang oleh agama ini dapat terjadi pada baik dewasa, lansia maupun anak-anak.
Dijelaskan lebih lanjut, untuk mencegah bunuh diri perlu diketahui dengan mengenali tanda-tanda seseorang ingin bunuh diri diantaranya, sering gelisah, sering berbicara tentang kematian, putus asa dan tidak memiliki gairah hidup, kehilangan nafsu makan hingga berat badan berkurang, stres, sedih, cemas, menarik diri dari aktivitas sehari-hari, terkadang kecanduan alkohol dan Narkoba. Disamping itu yang paling berbahaya adalah mengucapkan perpisahan kepada orang-orang terdekat dan melibatkan diri pada kegiatan mempertaruhkan nyawa atau bunuh diri.
Sejatinya, bunuh diri dapat dicegah dan diatasi selama keluarga dan teman ikut peduli untuk membantu dan mencari jalan keluar dari permasalahan seseorang. Disinilah peran dan fungsi komunikasi inten antar anggota keluarga dan teman sekitar.
Tidak kalah pentingnya menurut Kompol Dr. Putu Sunarcaya, S.H.,M.M., peningkatan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui ceramah-ceramah tokoh-tokoh agama diharapkan dapat menekan dan mencegah kecenderungan seseorang untuk bunuh diri.
“Kita harus bersyukur terlahir menjadi manusia, dan kelahiran kita memang tidak luput dari masalah, mari sadar diri dan selalu berbuat baik terhadap setiap orang”, kata Kapolsek Karangasem.@red