Perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-100 Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPC Paroki Trinitas Bangun Sari gelar berbagai kegiatan yang di laksanakan di Gereja Katolik Stasi Antonius Padua, Kampung Bumi Agung, Kecamatan Bumi Agung, Way Kanan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Romo Paroki Trinitas Bangun Sari Emilianus Etrodismas, SCY , Bruder, Suster, Kepala Kampung Bumi Agung Irifan Binawa, Pengurus PKK dan Muslimat Kampung Bumi Agung, Ketua DPC WKRI Paroki Trinitas Bangun Sari Sujiati dan para ibu ibu WKRI se Paroki Trinitas Bangun Sari.
Sujiati dalam sambutannya mengatakan momen 100 tahun WKRI DPC Paroki Trinitas Bangun Sari melaksanakan rangkaian kegiatan sebagai bentuk pelayanan di dalam dan di luar lingkungan gereja.
Sujiati meminta kepada ibu – ibu WKRI DPC Paroki Trinitas Bangun Sari agar semakin membangun jaringan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan peradaban kasih .
“Kita merayakan 100 tahun Wanita Katolik Republik Indonesia dari pusat hingga ke daerah – daerah atau cabang diharapkan menjadi momentum kelahiran kembali WKRI pusara wanita yang penuh asah, asih, dan asuh serta mengandalkan solidaritas dan subsidaritas dalam cara dan dinamika geraknya lahir kembali semakin berarti di tengah keberagaman” ucap Sujiati
Selaku penasehat rohani Pastor Emilianus Etrosdimas SCJ berharap dengan perayaan ke-100 tahun para ibu semakin aktif terlibat dalam karya pelayanan hidup menggereja juga dalam kehidupan bermasyarakat, rukun dan bersatupadu sesuai visi – misi WKRI.
“Saya mengucapkan proficiat dan selamat 100 tahun WKRI di Indonesia, saya harap ini menjadi momentum yang sangat baik bagi ibu – ibu untuk berperan aktif bukan hanya di gereja tetapi juga di masyarakat karna WKRI merupakan organisasi kemasyarakatan dan semakin rukun serta kompak’’ ujarnya.
Puncak acara perayaan hari ulang tahun ke – 100 WKRI DPC Paroki Trinitas Bangun Sari berlangsung Minggu, 24/11/2024 diawali dengan misa kudus serta mengundang berbagai organisasi wanita yang ada di Kampung Bumi Agung.
HUT ke – 100 WKRI tahun ini mengusung tema : geraknya budi membangun pribadi mewujudkan peradaban kasih dan sub tema : momentum 100 tahun WKRI menjadi lahir kembali semakin berarti dalam meningkatkan kualitas bersama mewujudkan kemandirian dalam keberagaman dan kebersamaan di tengah – tengah keluarga, gereja dan masyarakat.
Setelah misa kudus di lanjutkan dengan ramah tamah dan perlombaan baca kitab suci mazmur dan karaoke dangdut.
Acara hingga selesai berjalan aman, tertib dan kondusif.
Petrus Sumarno